Adrenalin yang terpacu tinggi saat menunggangi motor berkecepatan tinggi ternyata tidak hanya milik si pembalap, tetapi penonton dan 'orang-orang' yang berada di balik layar penciptaan motor tersebut juga turut larut merasai kecepatannya.Sama halnya dengan yang ada dibenak Adi Tebo, seorang pemilik bengkel sekaligus penggemar balap motor drag. Mengusung nama Rangga Motor, Adi Tebo dan kawan-kawannya terlihat di kejuaraan Achilles Corsa D2 dengan membawa dua motor drag jenis Jupiter dan Shogun.
Mungkin banyak awam yang tidak mengerti untuk apa motor yang hanya bisa dibesut di jalan lurus diciptakan, namun bagi Adi Tebo kesemua itu demi meraih kecepatan yang mungkin hanya pikirnya sendiri yang tahu sampai dimana batasnya. Bersama-sama kawan lainnya, Adi Tebo yang kerap menjadikan Rangga Motor menjadi tempat tongkrongan juga kerap mendapatkan celah bisnis dari situ.
Perubahan yang kerap dilakukan untuk pengerjaan motor drag biasanya di mulai dari sektor mesin. Bagian-bagian seperti klep, stroke, karburator, kruk as eksperimen ratio menjadi bagian yang paling banyak menghabiskan biaya. Sisanya hanyalah part untuk kaki-kaki seperti velg, shockbreaker dan knalpot yang menjadi pelengkap.
Keikutsertaan Rangga Motor di event Achilles Corsa D2 diungkapkan oleh Adi Tebo membawa dua misi, yang pertama adalah mempromosikan bengkel dengan karya motor drag mereka dan juga untuk menuntaskan hasrat mereka melihat motor karya mereka berlari cepat.
SUMBER
Adi Tebo (kanan) pemilik bengkel Rangga Motor dan Derry / Derek, Joki dari tim Rangga Motor saat kejuaraan drag bike Achilles Corsa D2 
Kedua motor yang pernah dibesut di kejuaraan yang sama, ternyata sudah memiliki kapasitas dapur pacu yang 'lumayan', untuk motor Jupiter sudah membesar menjadi 25cc sedangkan untuk shogun naik ke kelas 200cc.Mungkin banyak awam yang tidak mengerti untuk apa motor yang hanya bisa dibesut di jalan lurus diciptakan, namun bagi Adi Tebo kesemua itu demi meraih kecepatan yang mungkin hanya pikirnya sendiri yang tahu sampai dimana batasnya. Bersama-sama kawan lainnya, Adi Tebo yang kerap menjadikan Rangga Motor menjadi tempat tongkrongan juga kerap mendapatkan celah bisnis dari situ.
Tim Rangga Motor yang gemar modifikasi dan balap motor drag saat di kejuaraan drag motor Achilles Corsa D2
Umumnya ada saja yang membangun motor drag di bengkel Rangga Motor, meskipun paling sering terjadi adalah dengan cara mencicil. Besaran dana yang cukup lumayan untuk membangun motor drag memang menjadikan cara mencicil part motor yang dibutuhkan. Diungkapkan oleh Adi Tebo bahwa kocek yang dibutuhkan minimal sekitar Rp. 5 juta, sedangkan untuk kelas yang lebih tinggi harus membutuhkan kocek lebih banyak lagi sekitar diatas Rp.10 juta.Perubahan yang kerap dilakukan untuk pengerjaan motor drag biasanya di mulai dari sektor mesin. Bagian-bagian seperti klep, stroke, karburator, kruk as eksperimen ratio menjadi bagian yang paling banyak menghabiskan biaya. Sisanya hanyalah part untuk kaki-kaki seperti velg, shockbreaker dan knalpot yang menjadi pelengkap.
Keikutsertaan Rangga Motor di event Achilles Corsa D2 diungkapkan oleh Adi Tebo membawa dua misi, yang pertama adalah mempromosikan bengkel dengan karya motor drag mereka dan juga untuk menuntaskan hasrat mereka melihat motor karya mereka berlari cepat.
Suasana Kejuaraan balap drag motor Achilles Corsa D2
Suasana Kejuaraan balap drag motor Achilles Corsa D2
Suasana Kejuaraan balap drag motor Achilles Corsa D2
