Contoh Isi Makalah Tentang Pompa Kapal

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan umum diatas kapal, maka peranan pompa dan sistim perpipaannya sangatlah diperlukan. Pompa sebagai salah satu pesawat bantu berfungsi sebagai sarana untuk memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lainnya tentunya diperlukan perangkat tambahan lainnya sehingga peran sebagai sarana pemindah zat cair dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun peralatan tambahan yang dimaksud adalah sistim perpipaan. Sistim perpipaan tersebut berfungsi sebagai sarana atau tempat mengalinya cairan dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga efesiansi kerja dari pompa sebagai sarana penekan zat cair dan sistim perpipaan sebagai sarana atau tempat zat cair yang dipindahkan dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diusahakan materi yang disajikan dalam makalah ini mencakup pengetahuan jenis-jenis pompa dan sistim perpipaan sehingga penggunaannya diatas kapal dapat berfungsi seoptimal mungkin.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah di atas.
  1. Untuk  mengetahui pengertian pompa
  2. Untuk mengetahui jenis pompa
  3. Untuk mengetahui komponen utama pompa
  4. Untuk mengetahui cara kerja pompa
  5. Untuk mengetahui prosedur pengoprasian pompa
  6. Untuk mengetahui cara perawatan pompa
      Untuk mengetahui pompa secara keseluruhan sehingga penggunaannya diatas kapal dapat berfungsi secara maksimal.



1.3 Sasaran
     
                  Pembuatan Makalah ini di tujukan kepada individu,Mahasiswa dan Masyarakat luas di Indonesia untuk memberi pengetahuan lebih mengenal Manusia Terhadap Cinta Kasih didalam keluarga maupun lingkungan sekitar Sehingga indidu sekarang ini dapat memperdalam ilmu mengenai masalah tersebut dalam masyarakat.

1.4 Metode Penulisan
                 
                  Penulisan memakai kajian literature dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku,melainkan dari media lain seperti website dan media massa yang di ambil dari internet           






















BAB II
PERMASALAHAN

2.1  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apakah pengertian pompa?
  2. Apa sajakah jenis-jenis pompa?
  3. Apa sajakah komponen utama pompa?
  4. Bagaimana cara kerja pompa?
  5. Bagaimana prosedur pengoprasian pompa?
  6. Bagaimana cara perawatan pompa?

2.2 Batasan Masalah
           1.Pengertian pompa.
           2.Jenis-jenis pompa.
          3.Komponen utama pompa.
          4.Cara atau kerja pompa.
          5.Prosedur pengoprasian pompa.
          6.Cara perawatan pompa.





BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Deskripsi Singkat

Dalam melaksanakan transfer atau perpindahan semua jenis zat cair yang terdapat di atas kapal, apakah bahan bakar, air tawar, air laut dan minyak pelumas maka fungsi dari pompa dan sistim perpipaannya sangatlah mempunyai peranan yang sangat penting. Untuk memindahkan sejumlah bahan bakar dengan jumlah yang sangat besar tidaklah mudah. Salah satu ciri aktivitas diatas kapal adalah setiap pekerjaan hendaknya dilakukan seefektif mungkin sehingga penggunaan waktu yang tepat selalu diperhitungkan. Dapat kita bayangkan jika memindahkan sejumlah bahan bakar, air tawar dan minyak pelumas dikerjakan secara manual atau dengan kata lain menggunakan tenaga manusia, ini tentunya memerlukan waktu yang lama sehingga efektivitas yang telah dicanangkan tidak akan tercapai. Prinsip utama dan mendasar dengan digunakannya pompa dan sistim perpipaannya diatas kapal dalam hal memindahkan sejumlah zat cair memberikan keuntungan yang besar dalam hal pemanfaatan tenaga manusia. Dengan demikian perlakuan terhadap unit pesawat bantu tersebut sangatlah diperlukan. Hal-hal yang diperlukan adalah sikap setiap awak
kapal bagian mesin untuk melaksanakan perawatan dan perbaikan sesuai standar yang telah ditetapkan. Dengan memperhatikan ketentuan tersebut maka usia pakai dari pompa dan sistim perpipaannya dapat diperpanjang.

3.2  Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat yang fungsi untuk memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.

3.3  Jenis-jenis Pompa
Berdasarkan jenis maka pompa dapat dibagi atas :
(a). Pompa yang bergerak bolak-balik disebut juga dengan pompa torak
dan plunyer.
(b). Pompa yang bergerak berputar disebut juga pompa sentrifugal dan
pompa ulir.


Berdasarkan prinsip dan cara kerjanya pompa dapat dibagi atas :
1.      Centrifugal pumps (pompa sentrifugal)

Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.
 
2. Positive Displacement Pumps (pompa desak)
Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa.
Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan rotary displecement pumps (pompa desak berputar).
Contoh pompa desak gerak bolak balik : piston/plunger pumps, diaphragm pumps.
Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary pump, eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan lain-lain.
 

3. Jet pumps

Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.
 


4. Air lift pumps (mammoth pumps)
Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow)

 
5. Hidraulic pumps
Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan).

6. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis.



7.Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada cairan metal.












3.4  Komponen utama pompa
Adapun komponen utama dari masing-masing pompa adalah sebagai berikut :

(a). Pompa torak dan plunyer.
Komponen utama dari pompa torak atau plunyer terdiri atas :

ü  Plunyer.
ü  Batang plunyer.
ü  Paking bus.
ü  Ketel angin.
ü  Katup isap.
ü  Katup tekan.
ü  Saluran masuk.
ü  Saluran keluar.

Gambar 1. Komponen utama pompa torak atau plunye (Sumber : Soeyanto , 2001)

(b). Pompa sentrifugal.
Komponen utama dari pompa sentrifugal terdiri atas :

ü  Rumah pompa.
ü  Sudu-sudu atau impeller.
ü  Poros sudu-sudu atau poros impeller.
ü  Poros penghubung impeller dengan motor listrik penggerak.
ü  Ruang antara keliling impeller bagian luar dengan rumah pompa.
ü  Saluran isap.
ü  Saluran tekan


Gambar 2. Komponen utama pompa sentrifugal (Sumber : Soeyanto, 2001)

(c). Pompa Cincin Air

Komponen utama dari pompa cincin air terdiri atas :

ü  Rumah pompa.
ü  Sudu-sudu atau Impeller.
ü  Cincin air.
ü  Saluran tekan.
ü  Saluran masuk.

 
Gambar 3. Komponen utama pompa cincin air (Sumber : Soeyanto, 2001)
(d). Pompa Ulir

Komponen utama dari pompa ulir adalah :
ü  Dua buah ulir yang masing-masing terdiri atas ulir kanan (I) dan ulir kiri (II).
ü  Ulir kanan (I) digerakkan motor listrik dari luar, Sedang ulir kiri (II) diputar dengan perantaraan roda gigi-gigi oleh ulir kanan (I).

 
Gambar 1-4. Komponen utama pompa roda gigi (Sumber : Soeyanto, 2001)




3.5 Cara Kerja Pompa

(1). Cara kerja pompa torak
Berdasarkan langka toraknya, maka pompa torak dibagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Pompa torak kerja tunggal.
b. Pompa torak kerja ganda.
Adapun cara kerja pompa torak kerja tunggal adalah sebagai berikut, bila plunyer naik (1) maka ruang dibawah plunyer bertambah besar, sehingga tekanan menjadi turun (vakum). Akibat dari hal tersebut air akan terhisap masuk ke dalam silinder melalui katup isap (5). Bilamana plunyer bergerak turun, air akan tertekan melalui katup tekan (6) dan keluar melalui pipa (10). Pompa plunyer merupakan sebuah pompa kerja tunggal yaitu hanya
terdapat satu langka naik dan satu langka turun yang artinya terdapat satu langka isap dan satu langka tekan. Untuk lebih dapat melihat gambar 1 yaitu komponen utama pompa torak pada kegiatan pembelajaran 1. Sedang pompa torak kerja ganda adalah pompa dimana langka isap dan langka tekan terjadi, baik waktu langka naik maupun waktu langka turun, yang artinya adalah tiap satu langka naik dan satu langka turun terjadi 2 kali mengisap dan 2 kali menekan. Jadi pada ukuran dan kecepatan yang sama pompa kerja ganda menghasilkan ? 2 kali lebih besar jika dibandingkan dengan pompa torak kerja tunggal. Sehingga dengan kecepatan dan hasil yang sama pompa torak kerja ganda memiliki ukuran yang lebih kecil.
Adapun cara kerja pompa torak kerja ganda adalah sebagai berikut, ketika torak (2) naik, maka dibawah torak terjadi pembesaran volume, sedang diatas torak terjadi pengecilan volume, sehingga air akan terhisap melalui lubang hisap/lubang pemasukan (3) yang melalui katup hisap (6), sedang air yang berada diatas torak akan ditekan melalui katup tekan (5) lihat arah panah. Bilamana torak bergerak turun maka air yang berada diatas torak terjadi pembesaran volume sedang air yang berada dibawah torak terjadi pengecilan volume, yang menyebabkan air akan terisap lagi dari saluran atau lubang (3) melalui katup isap (4) dan air yang berada pada bagian bawah dari torak akan ditekan melalui katup (7) dan keluar melalui pipa (8) dan begitu proses terjadi secara terus menerus. Untuk lebih jelas dapat anda lihat pada gambar dibawah ini.
 
Gambar 2-1. Cara kerja pompa torak kerja ganda (Sumber : Soeyanto, 2001)

(2). Cara kerja Pompa Sentrifugal
Adapun cara kerja pompa sentrifugal adalah sebagai berikut, pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tersebut. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda,
dan jari-jari lengkung lintasannya. Kalau kecepatan linier benda V, masa benda M, dan jari-jari lintasan R, maka besarnya gaya sentrifugal K adalah :
Impeller adalah semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung di dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor listrik, mesin uap atau turbin uap. Pada bagian samping dari impellerdekat dengan poros , dihubungkan dengan saluran isap, dan cairan berupa air, minyak masuk ke dalam impeller yang berputar melalui saluran tersebut. Dan karena gerakan berputar dari impeller maka cairan yang terdapat pada bagian tersebut ikut berputar akibat gaya sentrifugal yang terjadi, air di desak keluar menjauhi pusat, dan masuk dalam ruangan antara keliling impeller bagian luar dan rumah pompa , dan menuju ke saluran ke luar .


(3). Cara kerja Pompa Cincin Air.
Adapun cara kerja dari pompa cincin air adalah sebagai berikut, pompa cincin air terdiri atas sebuah impeller dan rumah pompa yang terletak eksentris terhadap impeller. Pada rumah pompa dibuat saluran tekan dan saluran isap. Apabila impeller berputar dan dimasukkan air ke dalam rumah pompa, maka air akan ikut berputar dengan impeller. Akibat putaran ini maka cairan akan berusaha menempel pada dinding rumah pompa dan membentuk semacam cincin air. Bagian dalam dari cincin akan merupakan ruangan yang kosong. Bentuk saluran isap dan tekan dibuat seperti tanduk. Apabila impeller berputar misalnya searah putaran jarum jam ujung-ujung impeller selalu terendam dengan air dan rapat udara. Sementara ruangan bagian dalam dari cincin air antara sudu-sudu dengan impeller makin lama makin besar, seperti terlihat pada ruang (1) adalah kecil setelah pada ruang (2) jadi lebih besar dan seterusnya sampai pada ruangan (4). Adanya pembesaran ini tentunya diikuti oleh turunnya tekanan artinya udara disepanjang saluran isap akan dihisap. Kalau kita perhatikan lagi dari ruangan (5) ke ruangan (6) dan seterusnya ternyata volume ruangan makin lama makin kecil dan diikuti dengan naiknya tekanan.

(4). Cara kerja Pompa Ulir.
Adapun cara kerja dari pompa ulir adalah sebagai berikut, pompa ulir terdiri atas 2 buah ulir, yaitu ulir (I) dan ulir (II) yang masing-masing mempunyai ulir kanan dan ulir kiri. Poros-poros dari masing-masing ulir ini dipasang sedemikian rupa sehingga gigi ulir kanan masuk pada ruang antara gigi-gigi dari ulir kiri. Kedua ulir tadi dipasang dalam satu rumah. Ulir (I) digerakkan oleh motor listrik dari luar, sedang ulir (II) diputar dengan perantaraan roda gigi-gigi oleh ulir (II). Seandainya ujung bagian kiri dan kanan penuh dengan minyak, kalau poros ulir (I) dan ulir (II) diputar, maka minyak akan berada diantara gigi-gigi ulir (I) dan ulir (II) baik kanan maupun yang kiri. Sebagaimana diketahui jika sebuah baut berputar pada murnya, maka tiap kali baut berputar satu putaran maka baut akan berpindah sejauh sama dengan kisar ulirnya. Pada pompa ini minyak yang berada diantara ruang gigi-gigi ulir dapat disamakan pada mur seperti contoh diatas. Sehingga tiap putaran minyak juga akan berpindah sejauh kisar ulirnya.





3.6 Prosedur Pengoperasian Pompa
Salah satu tahap yang tidak kalah pentingnya, adalah prosedur pengoperasian yang benar. Langkah ini hanya dapat dilakukan bilamana setiap operator memahami petunjuk-petunjuk pengoperasian sebagaimana yang terdapat pada buku petunjuk pengoperasian (Operational Manual Book). Dalam materi ini akan dibahas tentang prosedur pengoperasian pompa, sebagai berikut :

(1). Pengoperasian Pompa Torak
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan pengoperasian pompa torak adalah :
(a). Langkah persiapan.
Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
ü  Pengecekan secara fisik dari pompa torak.
ü  Pengecekan motor penggerak pompa.
ü  Pemberian minyak pelumas pada bagian-bagian pompa yang bergerak
(b). Langkah pelaksanaan.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
ü  Menstar motor penggerak pompa.
ü  Pengecekan bagian-bagian pompa dari adanya kebocoran.
ü  Pengecekan alat ukur yang terdapat pada sistim pompa torak.
ü  Mencatat dalam buku jurnal harian mesin tentang kinerja dari pompa torak.
(c). Langkah setelah pengoperasian.
Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :
ü  Mematikan motor penggerak pompa.
ü  Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat pengoperasian.
ü  Menutup kran air yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah terjadinya kebocoran.
ü  Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan pada tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.





(2). Pengoperasian Pompa Sentrifugal
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap pengoperasian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :
(a). Langkah persiapan.
ü  Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
ü  Pengecekan kelancaran putaran poros pompa dengan jalan memutar beberapa kali.
ü  Pengecekan reames packing yang terdapat pada rumah pompa.
ü  Pemberian minyak pelumas pada bagian pompa yang bergerak.
ü  Pengecekan jumlah air yang terdapat pada rumah pompa, dengan jalan
ü  membuka penutup cerat air yang terdapat pada rumah pompa.
ü  Pengecekan sistim perlistrikan pada motor pompa.
(b). Langkah pelaksanaan.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
ü  Menstar motor penggerak pompa sambil mengamati, tekanan air pada alat ukur.
ü  Menyetel nepel penekan reames packing, untuk mengatur debit air pompa.
ü  Mengamati secara fisik kondisi pompa dari adanya kebocoran.
ü  Mengamati alat ukur tekanan air secara seksama yang terdapat pada pompa.
ü  Mencatat dalam buku jurnal harian mesin tentang kondisi pengoperasian pompa.
(c). Langkah setelah pengoperasian.
Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :
ü  Mematikan motor penggerak pompa.
ü  Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat pengoperasian.
ü  Menutup kran air yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah terjadinya kebocoran.
ü  Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan pada tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.








(3). Pengoperasian Pompa Cincin Air
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap pengoperasian cincin air adalah
sebagai berikut :
(a). Langkah persiapan.
Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
ü  Pengecekan secara fisik dari pompa cincin air.
ü  Pengecekan motor penggerak pompa.
ü  Pemberian minyak pelumas pada bagian-bagian pompa yang bergerak
(b). Langkah pelaksanaan.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
ü  Menstar motor penggerak pompa.
ü  Pengecekan bagian-bagian pompa dari adanya kebocoran.
ü  Pengecekan alat ukur yang terdapat pada sistim pompa cincin air.
ü  Mencatat dalam buku jurnal harian mesin tentang kinerja dari pompa cincin air.
(c). Langkah setelah pengoperasian.
Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :
ü  Mematikan motor penggerak pompa
ü  Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat
ü  pengoperasian.
ü  Menutup kran air yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah
ü  terjadinya kebocoran.
ü  Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan pada
ü  tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.

(4). Pengoperasian Pompa ulir
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap pengoprasian pompa ulir adalah sebagai berikut :
(a). Langkah persiapan.
Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
ü  Menstar motor penggerak pompa
ü  Pengecekan secara fisik dari pompa ulir.
ü  Pengecekan motor penggerak pompa.
ü  Pemberian minyak pelumas pada bagian-bagian pompa yang bergerak


(b). Langkah pelaksanaan.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
ü  Menstar motor penggerak pompa.
ü  Pengecekan bagian-bagian pompa dari adanya kebocoran.
ü  Pengecekan alat ukur yang terdapat pada sistim pompa ulir.
ü  Mencatat dalam buku jurnal harian mesin tentang kinerja dari pompa cincin air.
(c). Langkah setelah pengoperasian.
Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :
ü  Mematikan motor penggerak pompa.
ü  Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat pengoperasian.
ü  Menutup kran air yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah terjadinya kebocoran.
ü  Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan pada tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.




















3.7 Perawatan Pompa
Perawatan pompa adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperpanjang usia pakai, menjamin ketersediaan optimum dari peralatan, menjamin kesiapan operasional, dan menjamin keselamatan orang yang melaksanakan tugas perawatan. Berdasarkan jenis kegiatan yang dilaksanakan, maka perawatan dibagi atas dua bagian, yaitu :
(1). Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance) adalah kegiatan perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi. Sebagai contoh : Kerusakan pada instalasi instalasi listrik, pompa-pompa, motor penggerak dan lain-lain.
     (2). Perawatan Korektif ( Corective Maintenance )
Perawatan Korektif (Corective Maintenance) disebut juga dengan istilah reparasi (repair) yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan setelah t       erjadi kerusakan peralatan. Perawatan korektif meliputu : reparasi minor, terutama untuk rencana yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana.

Adapun jenis perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance) yang dilakukan untuk jenis-jenis pompa pada dasarnya mempunyai kesamaan, dan dibagi atas beberapa bagian, diantaranya adalah :

(a). Perawatan Harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap harinya.
Perawatan harian meliputi :
ü  Pengecekan tekanan air pada alat ukur tekanan (Pressure gauge).
ü  Pengecekan secara visual, tentang operasional pompa secara keseluruhan.
ü  Pemberian grease (gemuk) pada poros pompa atau pada bagian pompa yang bergerak.
ü  Pengecekan sistim perlistrikan pada pompa.
ü  Mencatat kegiatan perawatan harian pompa pada buku jurnal harian mesin.
(b). Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap minggunya. Perawatan mingguan meliputi :
ü  Penggantian reames packing, yang fungsinya untuk menjaga kerapatan antara rumah pompa dengan poros penggerak impeller.
ü  Pengecekan paking karet rumah pompa dari adanya kebocoran.
ü  Mencatat kegiatan perawatan mingguan pompa pada buku jurnal harian mesin.
(c). Perawatan berkala
Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan setiap satu tahun. Perawatan berkala meliputi :
ü  Pengecekan kebocoran rumah pompa yang disebabkan oleh karat, pada semua jenis pompa.
ü  Penggantian mechancal seal rumah pompa, pada pompa sentrifugal.
ü  Penggantian sudu-sudu impeller pompa, jika yang lama tidak dapat
ü  digunakan lagi, pada pompa sentrifuga,l pompa cincin air dan pompa ulir.
ü  Penggantian ball bearing rumah pompa yang tidak dapat digunakan lagi, pada pompa sentrifugal.
ü  Pengecekan kelurusan poros penggerak impeller pompa, pada pompa sentrifugal.
ü  Pengecekan dan penggantian katup pada pompa torak.
ü  Mencatat kegiatan perawatan berkala pada buku jurnal harian mesin.

















BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
  1. Pompa adalah suatu alat yang fungsi untuk memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
  2. Dalam melaksanakan pengoperasian pompa, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah langkah persiapan, langka pelaksanaan dan langkah setelah selesai melaksanakan pengoperasian untuk semua jenis pompa.
  3. Perawatan pompa adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperpanjang usia pakai, menjamin ketersediaan optimum dari peralatan, menjamin kesiapan operasional, dan menjamin keselamatan orang yang melaksanakan tugas perawatan.

3.2 Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga  mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.










DAFTAR PUSTAKA


Akinov, 1975, Marine Power Plant, Peace Publicer Moscow.
Church, A, 1989, Centrifugal Pump $ Blower.
Khetagurov, 1978, Marine Auxilliary Machinery and System, Peace Publisher, Moscow.
Kristjonson, H, 1959, Modern Fishing Gear of The World, Fishing New
Book Ltd, London.
Soeyanto, 2001, Pesawat Kapal I, Jakarta.
Sularso, 1989, Pompa dan Kompressor, Association For International Technical Promotion, Tokyo, Japan.
Stepanov, 1980, Pump