Djarum Super Mild City Slalom seri 6

foto 13.2

foto 11.4

foto 13.1

foto 12.1

foto 14.2

foto 14.1




foto 15.2

foto 16

foto 11.3

foto 11.2

foto 11.1

foto 10.3

foto 10.2

foto 10.1

foto 9.2

foto 9.1

foto 8

foto 7.3

foto 7.2

foto 6

foto 5
Setelah briefing pagi hari, para peserta dipersilahkan untuk masuk ke lintasan balap untuk menghafal soal yang harus dilaluinya.

foto 4.2

foto 4.1

foto 3

foto 2.4

foto 2.3

foto 2.2

foto 2.1














































































































































 Sabtu tanggal 9 november telah diadakan event kejurnas Djarum Super Mild City Slalom seri VI di kota yang terkenal dengan makanan gudeg-nya, Yogyakarta. Event seri sebelumnya di adakan di kota Surabaya, Juni lalu. Sedangkan seri terakhir direncanakan akan diadakan di Jakarta pada tanggal 23 november 2013.

Para peserta yang berasal dari penjuru Indonesia ini sejak pukul 8 pagi sudah memenuhi lapangan parkir Mandala Krida. Mereka rela jauh-jauh dari Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi untuk bertarung di arena balap zig-zag. Hal tersebut membuktikan bahwa animo para peserta pun sangat besar untuk mengikuti event bergengsi seperti slalom ini. Dengan jumlah peserta mencapai 182 peserta, acara ini berlangsung dari jam 9 pagi hingga jam 11 malam hari.
Seperti pada umumnya balapan slalom, para pembalap harus menyelesaikan rintangan dengan pembatas “cone” dengan cepat dan tidak boleh sampai mengenai cone tersebut bahkan sampai menjatuhkan cone. Materi rintangan atau yang lebih sering disebut “soal” ini dibuat oleh panitia dan akan selalu berbeda di setiap kejuaraannya.
Seperti kejuaraan kali ini, para pembalap dituntut harus menyelesaikan 2 jenis soal yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang berbeda pula.
Sekitar pukul 10, peserta pertama sudah mulai start.
foto 7.1
foto 7.4
Untuk babak penyisihan ini, terlihat para peserta masih tidak terlalu memaksakan diri. Yang mereka pikirkan hanya, bagaimana caranya agar bisa masuk dalam babak final. Karena dalam slalom catatan waktu saat babak penyisihan tidak di akumulasikan dengan babak final.
Sehingga di babak final posisi catatan waktu para pembalap semuanya kosong. Seperti mulai dari awal.
Kelas-kelas yang dipertandingkan kali ini ada banyak. Yaitu A1, A2, A3, A Saloon, Kelas B, Kelas C, Kelas D, kelas F dan terakhir Kelas F GRB.
Setelah babak penyisihan yang seru berlalu, akhirnya sekitar pukul 6 sore panitia menyatakan break. Disela-sela waktu break, saya melihat animo dari para penonton pun luar biasa besarnya. Semakin malam, makin bertambah banyak pengunjung yang mendatangi kejurnas slalom ini. Bahkan beberapa penonton menjadikan event ini tempat mereka malam mingguan dengan pasangannya. Ada beberapa pasangan yang sempat terekam oleh kamera dan disiarkan langsung di big screen, hahahaha gokil banget.
Setelah waktu break dan beberapa parade, babak final yang ditunggu-tunggu dimulai. Untuk final Kelas A diambil 30 besar yang lolos dari penyisihan pertama, lalu untuk Kelas F diambil 20 besar. Pada babak ini para pembalap mengeluarkan seluruh kemampuannya yang pada saat penyisihan rata-rata pembalap masih bermain aman. Hal itu dilakukan pembalap demi merebutkan piala dan poin untuk meraih juara umum kejurnas slalom 2013.
Terasa sekali aura panasnya pertarungan.
Di babak final ini, para pe-slalom mengeluarkan seluruh kemampuannya dan strategi dari masing-masing team untuk menyabet juara pada seri 6 kali ini. Seperti pada TTI (Toyota Team Indonesia) menggunakan strategi untuk tidak shifting ke gear yang lebih tinggi pada soal di final kelas F (dengan soal kedua). Hal ini ditujukan karena pada saat penyisihan, Angga OHP salah satu pembalap dari TTI mengaku pada saat shifting, ban malah over spin sehingga membuang waktu cukup lumayan.
Pertarungan sengit para peslalom pada final seri 6 kali ini, diakhiri dengan menangnya Valentino R dari team Jangkar Miring dengan catatan waktu 33,334 detik. Dimana Valentino R ini adalah anak didik dari Andri S.A atau sering dipanggil “Om Abul” yang ternyata sesepuh di dunia slalom Indonesia.
Setelah babak final selesai, masalah baru pun muncul. Pada saat pengecheckan mesin dengan cara dibongkar bagian mesinnya. Team Jangkar Miring di diskualifikasi oleh IMI, dikarenakan melanggar regulasi telah menggunakan coolant bukan air biasa pada radiatornya. Setahu saya regulasi dilarang menggunakan coolant pada radiator, dikarenakan apabila mobil mengalami insiden atau ada kebocoran pada radiator, pasti air di radiator berceceran di aspal track. Hal itu dapat membahayakan pembalap lainya, karena water coolant untuk pendingin mesin itu sedikit mengandung minyak yang gunanya untuk merawat radiator dan itu cukup licin apabila berada diatas aspal. Maka dianjurkan lah menggunakan air biasa atau air mineral pada radiator.
Kembali ke masalah diskualifikasi, team Jangkar Miring akhirnya minta banding kepada IMI atas masalah tersebut. Hingga saat ini pun kami belum dapat kabar apakah team Jangkar Miring akan tetap di diskualifikasi dengan hukuman atau pun mendapatkan kompensasi dari IMI pusat. Kita tunggu saja apa yang bakal terjadi nanti.