Pemasangan bow thruster memperbesar kemampuan maneuver sebuah kapal yang memiliki bulbous bow. Dengan memanfaatkan energi putaran dari propeller pada tunnel thruster suatu kapal, arah dari kapal dapat dibelokkan dengan lebih cepat dibanding kapal tanpa bow thruster. Dengan mengandalkan kemampuan daribow thruster ini, dapat dikembangkan dengan memberikan tambahan pada bagian tunnel thruster. Tambahan tersebut yakni dengan memberikan penutup pada bow thruster yang dapat terbuka dan tertutup. Fungsi dari penutup tunnel ini tidak hanya sebagai pembuka dan penutup saja, namun lebih mengarah pada penambahan kemampuan maneuvering kapal yang memanfaatkan bow thruster.
Thrustmaster tunnel thruster memiliki kemudahan dalam melakukan pemasangan. Keseluruhan dari bagian ini telah siap dipasang pada bagian tunnel dan semua yang dibutuhkan dalam proses ini adalah memasang bagian dari tunnel di dalam lambung. Dengan tunnel thruster hidrolik, kerja dari tunnel thruster bisa dilakukan dengan maksimal melalui bukaan yang dapat mengarahkan tekanan ke berbagai sudut yang optimal melalui saluran pipa hidrolik. Panjang dari tunnel dapat diperluas oleh butt-welding pipe dengan menggunakan material yang sama dengan diameter dan dengan ketebalan dinding sampai ujung dari standard tiga kaki bagian tunnel darithruster. Sebagai alternatif, thruster disesuaikan dengan panjang terowongan (total panjang tunnel yang ditentukan) untuk menghemat waktu dan uang semasa proses instalasi.
Ketika menambahkan sebuah tunnel thruster pada kapal yang sudah ada, potongan lubang tunnel pada bagian sekat pemisah bujur yang mendorong ke dalam dari satu sisi hingga posisi yang diinginkan. Sesuaisubmergence dari terowongan tersebut, diperlukan untuk mencegah vortexing dan air entrainment. Ketika tekanan udara naik pada aliran terowongan selama operasi, pendorong akan mengalami cavitation, sehingga menghasilkan bising berlebih, getaran, dan pengurangan substansil dari keluaran daya tolak dan kerusakan mungkin saja menuju ke thruster. Kalau dua atau lebih tunnel pendorong dipasang, pusat dari masing-masingtunnel harus menjadi dua kali diameter terowongan (2D) yang terpisah.
Gambar 1: Tipikal posisi tunnel thruster
Bentuk terowongan pendorong untuk mengatur siasat maneuver dipasang sebagai pengarah maju atau mundur pada kapal. Hal ini dapat meningkatkan gerakan putar yang efektif saat kapal ber-manouver. Umumnya direkomendasikan bahwa baling-baling ditempatkan dekat centerline kapal sehingga daya tolak ada dan tersedia ke kiri dan kanan
Gambar 2: Typical tunnel thruster placement
Pengaturan jumlah dan arah aliran air yang melewati haluan kapal dapat dilakukan dengan cara memberikan penutup tabung yang tepat dalam segi bentuk, desain, konstruksi, dan kekuatannya. Ketika berjalan, kapal akan mendapatkan hambatan katika diberi bow thruster, dengan adanya penutup ini, hambatan dapat dikurangi.
Gambar 3: Rencana penutup thruster
Penutup tabung bow thruster yang dapat terbuka dan tertutup disesuaikan dengan arah maneuver kapal dibuat dengan system hidrolik. Penutup tabung bow thruster dapat berputar hingga 180o ke arah sisi dalam dan luar kapal dan berputar melalui panel control sesuai kebutuhan maneuvering.
Gambar 3: Bentuk closure bow thruster
Tujuan putaran Penutup tabung bow thruster adalah untuk dapat mengatur aliran fluida dari sisi satu kapal ke sisi lainnya untuk memanuver lebih baik lagi. Panel Control penutup tabung bow thruster merupakan satu kesatuan dari bow thruster tersebut Pembuatan penutup ini harus didesain dengan perencanaan yang amat matang Menghemat konsumsi bahan bakar yang juga otomatis berdampak menghemat pengeluaran biaya operasi pelayaran dan mempersingkat waktu serta jarak manuver pelayaran