Menggambar Lines Plan

Lines Plan atau biasa disebut rencana garis merupakan mata kuliah Tugas Rancang 1 berbobot 2 sks yg harus ditempuh di jurusan teknik kelautan atau Fakultas Teknoogi Kelautan pada umumnya. Ini nih mata kuliah yg bikin mahasiswa tidur tak nyenyak, makan tak enak, pokoknya benar benar gak nyaman kalau tugas ini belum selesai. Walaupun hanya 2 sks dan tidak ada kuliahnya, tapi tugas rancang ini benar benar menyita waktu. Asistensi ke dosen pembimbing pun hampir setiap minggu, belum lagi kalau dosen nya sulit ditemui/ tidak ada di tempat.  Ada juga dosen yg ribet kalau lagi asistensi, harus perfect hitungan dan gambar nya. Saya pun sempat tidak selesai merampungkan lines plan gara2 jarang asistensi. Tapi alhamdulilah semester berikutnya saya menebus kesalahan saya dan dapat nilai A. Membuat lines plan memang harus rajin, sabar, teliti, dan cerdik untuk mengakali *hehe..
Lines plan merupakan salah satu bagian awal dari perancangan kapal secara keseluruhan. Kalau mau flashback sebentar, kenapa jurusan saya yg inti nya mempelajari bangunan pantai dan lepas pantai harus bisa bikin lines plan? Padahal kan cukup teknik perkapalan saja yg harus bisa lines plan. Dosen saya pernah berkata:
Lines plan merupakan dasar untuk merancang suatu floating body. Bangunan lepas pantai tidak melulu fixed body, di deepwater harus menggunakan suatu struktur floating body. Bagaimana kamu dapat merancang floating body kalau lines plan saja tidak bisa? Lines plan juga lah yg merupakan modal kamu merancang hidrostatis dan bonjean nantinya.
Saya mengerjakan lines plan dibantu dengan excel dan AutoCAD. Ada juga sih yg mengerjakan dengan manual (gambar pakai tangan) tergantung keberuntungan dapet dosen pembimbing yang mana. Kalau paka autoCAD memang lebih cepat dan terbantu dalam pengukuran, skala dan sebagainya. Tapi kadang hasil gambarnya kurang mulus dibandingkan dengan cara manual yg menggunakan mal gambar. Setiap metode memang ada kekurangan dan kelebihan masing masing.
Ada beberapa tips dalam mengerjakan lines plan berdasarkan pengalaman saya menggunakan metode Nederlandsche Scheepsbouw Proefstatioen (NSP) yaitu :
1. Anda harus sudah lulus matkul Teori Bangunan Apung 1 atau Teori Bangunan Kapal 1. Kalau belum, banyaklah membaca teori dasar kapal.
2. Setelah mendapatkan data kapal dan jenis nya, segera cek ukuran kapalnya apakah memenuhi standar atau tidak ke klasifikasi kapal seperti BKI, DNV, Lyold  etc. Anda akan ditertawakan oleh dosen jika anda mengerjakan lines plan tanpa mematuhi code standar yang ada.
3. Harus teliti dan cermat saat menarik garis di diagram NSP.

4. Membuat curve sectional area (CSA) yang benar benar mulus. Gak onok kapal sing gak mulus rek !
5. Perhatikan CSA anda, apakah luas station depan lebih besar dibandingkan station belakang? jika iya, maka perhitungan anda harus diulangi lagi. Buat luas bagian belakang lebih besar dibanding bagian depan. Kecuali anda mau kapal bagian depan terlihat lebih gemuk :)
6. Setiap anda mengkoreksi hitungan (biasanya dengan excel) cermati perubahanya yang akan berdampak ke bagian lain (terutama CSA).